Bulan
Maret sekolah mereka mendapatkan undangan pertukaran pelajar ke Malaysia.
Setelah melakukan beberapa seleksi dipilihlah 2 orang yang mewakili mereka dari
kelas 11 yaitu tidak lain dan tidak bukan Handi dan Dita. Mereka berangkat ke
Malaysia petengahan bulan maret, dan akan berada disana selama 2 bulan untuk
memperkenalkan budaya Indonesia serta mengikuti beberapa pelatihan serta
seminar- seminar yang di adakan di Negri Jiran tersebut.
Banyu bangga karena sahabatnya Handi
bisa mewakili sekolah mereka, namun ia lebih bangga lagi karena Dita juga ikut
serta. Setelah seminggu kepergian mereka berdua kelas menjadi agak berbeda
untamanya untuk Banyu. Karena Ia duduk seorang diri di mejanya. Banyu jadi agak
sedikit pendiam. Karena dalam hatinya ia merindukan Dita, sepulang sekolah Banyu
pergi ke warnet untuk membukan akun pribadinya Dita siapa tau ia bisa
mendapatkan kabar tentang DIta dan sahabatnya itu, namun tidak disangka ketika
melihat “twitter” nya Dita ia melihat Foto Dita bersama Handi dan dita membuat
status: “Sangat bangga berada disini , terimakasih untuk Handi yang tidak
pernah lelah mengajari saya banyak hal. Proud of you Handi..”
Banyu
seketika terdiam. Ia sangat iri dengan Handi yang bisa bersama Dita, ia
berkhayal andaikan saja Ia yang berada diposisi Handi sekarang. Namun cepat –
cepat Banyu menghentikan lamunanya kemudian Ia berpikir dalam hatinya.
“Dibandingkan
dengan Handi aku tidak ada apa-apanya, Handi pintar serba bisa juara satu dari
awal kita di SMA. Dita cantik, baik, dan pintar pasti ia akan lebih memilih Hnadi
dibandingkan aku hmmm jadi inget deh lagu yang gue nyanyiin bareng Dita (APalah
Arti Cinta _SHE) hoalllahh guuue galau..”
Ketika ingin pulang Banyu bertemu
dengan Sella di jalan ia sedang berada dipinggir jalan sendirian.
“hay
Sell, lagi apa disini?”
“itu
Bay ban motor gue pecah” Jawab Sella
“Sini
gue bantu dorongin motor lo, kalau ga salah didepan sana ada bengkel deh” Ajak
Banyu
“Oke
deh thanks Bay” Ujar Sella
Mereka
ngobrol sepanjang jalan, Sella memiliki watak yang ceria dan humoris membuat
Banyu yang seketika itu “Galau” menjadi ceria lagi. Hari – hari terus berjalan
Banyu mulai mengikhlaskan rasa terhadap Dita untuk sahabatnya sendiri Handi.
Sudah sebulan mereka berada di Malaysia. Banyu teringat perkataan Handi melalui
sms tempo hari
“Bay, jika gue ditakdirkan untuk suka sama
cewek dikelas ini gue harap cewek itu seperti Dita walau akhirnya pun bukan dia
tapi gue harap siapapun itu bisa seperti Dita atau lebih baik hhha”
Saat
itu Banyu yakin kalau Handi juga suka sama Dita, dan disana siapa yang tau?
Pasti sepulang dari Malaysia mereka sudah jadian. Banyu sangat kecewa dengan
dirinya yang tidak bisa menjadi seperti Handi.
Banyu Ingin melupakan Dita ia ingin
sepulangnya mereka dari sana Ia dapat bersikap sewajarnya seperti tidak pernah
terjadi apa – apa dalam dirinya, terlebih jika ada yang tau perasaan dia
sebenarnya ke Dita. Bisa malu karena teman-temannya pun akan menertawakan Ia
yang tak akan pernah bisa mengungguli Handi sahabatnya sendiri, Pikir Banyu.
Kemudian ia teringat dengan Sella.
Ia berpikir kalau Sella juga orang yang menarik dan cukup menyenangkan walau
tak seperti Dita, ia ingin membuka hatinya kepada Sella, ada sedikit maksud
pelampiasan cinta tapi ia berpikir tidak ada salahnya mencoba.
***
Sepulangnya dari Malaysia pada hari
minggu siang Dita sudah sampai rumahnya, disana Ibu dan teman baiknya Nisa
sudah menunggu kedatangannya. Dita amat senang sudah kembali ke tanah air lagi
dan bertemu Ibundanya yang sudah lama Ia rindukan. Seletah ganti baju Ibu Dita
menyiapkan makan siang untuk Dita dan Nisa, mereka menunggu diruang tamu.
“Eh
Nis, ngomong – ngomong gmana kabarnya si Banyu” Tanya Dita
“Loh?
Knapa lo tiba – tiba nanyain kabar dia? Cieee kangen yaaa?” Ledek Nisa
“Ah
engga ko biasa ajah hhehehehe” Jawab Dita mengelak
“Mending
lo lupain ajah dia Dit, Banyu kayaknya lagi deketin si Sella deh” Jelas Nisa
“Iyakah?
Hm yaudah kalo gitu” sahut Dita
Keesokan harinya Dita mulai masuk
sekolah seperti biasa, suasana kelas yang ramai. Anak laki-laki bermain bola di
dalam kelas, dan yang lain mengobrol. Terlihat disana sudah ada teman-teman
Dita menunggu di bangkunya untuk mendengarkan pengalamannya di Malaysia.
Apalagi Okta, ia sangat mengunggu sekali cerita dari Dita karena ia sangat
ingin ke negeri Jiran, bukan untuk belajar atau bekerja namun ia mempunyai niat
untuk membombardir negeri tersebut yang sudah banyak meng-klaim budaya
Indonesia hahahaha… Lebay ya?
“hay
! ya ampunn.. rindu sangat aku sama kalian” Sapa Dita kepada teman-temannya.
“Dit,
awas Dit !” Teriak Rizki dari sudut kelas
Sebuah
bola hendak menghampiri kepala Dita, dengan segera Ia menepisnya dengan kedua
tangan.
“Aww..”
Rintih Dita yang merasakan sakit di kedua tangannya
“Wooy!
Udah gua bilang jangan maen bola dikelas! Temen gua ni jadi korban!” Sewot Okta
(prok…prok..prok…)
“Gile bener kayak kipper professional aja lo Dit” Seru Banyu sambil tepuk
tangan.
Banyu?
Senang sekali Dita dapat melihatnya pagi itu, namun Dita berpikir ada suatu hal
yang berbeda. Banyu menyapanya dengan sebutan “Lo” terlihat berbeda, namun Dita
segera menepiskan pikiran itu, dengan Melihat senyum Banyu saja bisa membuat Ia
tersenyum pula.
“Sorry..
sorry Dit gue ga sengaja .. sumpeh ..” Ujar Rizki
Dita
hanya menganggukkan kepalanya saja.
Saat Jam istirahat Dita membuka
kotak yang berisi coklat buatan dia dan ibunya.
“Hey
Kawan ! sekarang aku jualan coklat ni buatan aku sendiri loh” Teriak Dita
kemudian dengan cepat sebagian teman-teman sekelasnya menghampiri Dita dan Rizki
bersedia membantu untuk menjual Coklat Dita sebagai pengganti rasa bersalahnya
atas kejadian tadi pagi. Kurang dari setengah jam Rizki sudah kembali dengan
kotak coklat yang telah kosong. Dita dan kawan-kawan terheran, bagaimana bisa
secepat itu? Rizqi pun menjawab.
“Lo
semua ga perlu heran kayak gitu kali, berkat Banyu coklat lo abis Dit “
“Hah?
Banyu? Ko bisa” jawab Dita dengan sedikit terkejut
“Wah
emang cocok lo Ki jadi sales, hha ..”
sidir Okta
“Eh
tapi tunggu dulu ni, duit gue itung dulu takut bukannya si Dita untung malah
rugi lagi duitnya Lo tilep!” Ujar Tia
“Iyalah
kalo si Banyu lagi ga Falling in Love
sama Sella ni coklat lo ga bakalan abis Dit, dia beli semua coklat lo buat si Sella,
bukan hanya itu sisanya dia bagi-bagi sama anak futsal” Jelas Rizki
Seketika ekspresi wajah Dita
berubah, Nisa yang mengetahui hal itu langsung menghampiri Dita dan mengajaknya
ke luar kelas. Sementara Okta dan Tia sibuk menghitung uang hasil penjualan dari
Rizki.
“Dit
lo gapapa kan?” Tanya Nisa
“Hm
apanya yang gapapa Nis, nyesek banget dengernya tau. Aku udah coba buat lupain
dia tapi tetep aja ga bisa, kenapa aku bodoh banget ya.. Tapi sepertinya aku
akan terus bertahan dengan rasa ini deh Nis. Entah sampai kapan dan entah
bagaimana rasanya kelak. Tapi aku yakin Tuhan menciptakan Rasa Cinta ini bukan
hanya karena kebetulan.” Jelas Dita dengan sedikit berkaca-kaca.
“Sabar
ya Dit..” seraya memeluk sahabatnya itu.
***
Bel
pulang pun berbunyi menandakan pelajaran PPKN pun usai.
Setelah
Ibu Yatmi keluar dari kelas mereka, Banyu datang menghampiri meja Nisa dan Dita
yang sedang merapikan buku dan bersiap untuk pulang.
“Nis,
gue minta no hp lo dong buat tanya-tanya tentang not balok, lo kan les noh gue
pengen banget bisa baca not balok” Ujar Banyu
“
Oh boleh ni gue tulis ya..”
Nisa
merobek sedikit kertas dari bukunya menulis beberapa angka kemudian
memberikannya kepada Banyu. Dita yang pura – pura tak peduli itu tetap saja
memperhatikan Banyu dan penasaran untuk apa sebenarnya ini.
“Lo
pake kartu S*mpa** Nis?” Tanya Banyu
“Eh..
Sini aku liat dulu. Ihh ini kan nomor aku.. Nisa ih iseng banget deh..” Dita
yang langsung merebut kertas dari tangan Banyu dan mencoret nomor itu.
“Jangan
dicoret nomor lo juga gapapa Dit ..hahahaha” Ujar Banyu yang merebut kertas itu
dan segera berlari keluar
“Ih
dasar cowok aneh!” celoteh Dita
“Walau
aneh tapi lo suka kan Dit..”Ledek Nisa
“Ihh
kamu mah, ko gitu si malah kasih no hp aku tadi? Untung sempet aku coret” Kata
Dita sambil sedikit cemberut kepada sahabatnya itu.
“Tenang
aja say lagian gue yakin banget pasti si Banyu ada maksud lain, dia kan pinter
banget ngeles kayak bajaj hhehhe” Ujar Nisa. Dita pun tertawa mendengar
pernyataan sahabatnya itu. Kemudian mereka pulang bersama.
Di tengah jalan pulang, Rizki
berlari menyusul mereka. Rizki mencoba mendekati mereka berdua karena khawatir
dengan nilainya yang jelek, Ia berpikir semoga Dita dan Nisa dapat membantunya
dalam hal pelajaran. Dengan hadirnya Rizki dan Ridwan di tengah tengah persahabatan mereka membuat
persahabatan mereka menjadi lebih berwarna. Rizki dan Ridwan seolah menjadi
penjaga dan pelindung bagi 4 sahabat cewek yang lainnya.
Suatu hari mereka memutuskan untuk
berwisata ke pantai di daerah Jakarta Utara. Dita, Nisa, okta, Tia, Rizki dan
Ridwan bermain air di pantai itu, sampai tiba saatnya mereka menikmati indahnya
matahari tenggelam. Okta dan Tia sibuk untuk berfoto-foto seolah tak ingin
kesempatan ini berlalu begitu saja.
“Eh
kita main jujur berani nyok” ajak Ridwan memecah keheningan sore itu.
“Boleh
siapa takut..! Woy Tia, Okta mau ikutan kagak?” Teriak Rizki
“Kagak
ahh ntar aja kalo udah gelap hhe” Sahut Okta
“Bocah
gila udah gelap mah kita pulang kale..” ledek Rizki.
“Ya
udah kita berempat aja, gmana peraturannya?” Tanya Dita
“Seperti
biasa masing-masing dari kita dapet giliran mau Tanya ke siapa, Nah kalo orang
yang ditanya ga mau jawab yang jujur, maka dapet hukuman harus mau ngelakuin
apa aja yang diminta si penanya, gmana? Oke deal?” Jelas Ridwan
Nisa mendapatkan giliran pertama untuk
bertanya, ..
“Hm
Gue pengen nanya sama Ridwan, Kenapa Lo ga mau nerusin kuliah di jurusan Seni?
Padahal kan gambar lo baguuuus banget?” Selidik Nisa
“Oke,
sebenernya gini ye, walau tampang sangar, tegas, berwibawa dan baik hati gini –
gini gue masih mau nurut sama orang tua gue. Berhubung bokap gue tentara ya mau
ga mau gue harus lanjutin tuh profesi bokap gue. “ Jawab Ridwan
“
Tapi emang kamu ga nyesel gitu nantinya wan?” Tanya Dita
“Ga
tau juga si, tapi yang paling penting sekarang gue harus bisa yakin sama jalan
yang udah gue pilih sekarang, lagi pula siapa lagi selain gue yang bisa
ngebahagiain nyokap bokap? Secara gue anak satu-satunya” Terang Ridwan
“Alaaaah
bilang aja lo takut kagak di kasih makan lagi sama nyokap lo kalo sampe masuk
Jurusan seni kan?? Haahahahaha. ” Ledek
Rizki
“Iyeee
juga itu juga salah satu alasan gue sob hahahaha. Eh Kan yang nanya tadi si
Nisa kenapa Lo ikut-ikut Dit? Wah wah curang lo! Hahahha” Ujar Ridwan
“Eh
emang ga boleh ya?” Jawab Dita
“Ya
ga boleh lah Dit, Ya udah sekarang lo pilih Jujur apa Berani?” Tanya Rizki
“Jujur
aja deh… takuta disuruh yang macem-macem” Ujar Dita
“
Oke gue yang Tanya, ada ga sih cowo yang lo suka dikelas kita? Kayaknya sih gue
tau pasti Handi” Tanya Rizki dengan penuh penasaran.
“Waduh!
Itu kan urusan pribadi masa harus dijawab juga sih?” Protes Dita
“Iya
emang harus Dit hha sabar yah? Udah jawab aja. Lagian Gue yakin si Ridwan sama
Rizki bisa jaga rahasia ko.” Bujuk Nisa
“Tapi
bener ya jangan ada yang bocorin rahasia, kalo engga persahabatan kita
terancam! . Hm kalo Nisa pasti udah tau tapi buat kalian, emang mungkin
kebanyakan temen dikelas ngira aku suka sama Handi. Atau Handi yang suka sama aku
tapi bukan dia, aku sukanya sama Banyu wala aku tau sekarang dia udah sama
Sella tapi ga tau kenapa rasa ini ga mau pergi. Kalau tentang Handi jujur aku
ga tau apa-apa tentang perasaan dia ke aku. Toh dia juga belum bilang apa-apa”
Terang Dita sambil menundukkan wajahnya karena malu.
“Ciiieeee…
cieeee.. ciieeee.. “ Ledek Rizki dan Ridwan
“Oke
Sekarang giliran aku, Rizki! Mau jujur apa berani?” Tawar Dita
“Hm…
dari pada rahasia perusahaan Gue kebongkar, gue milih berani aja deh!” Tantang
Rizki
“Oke,
aku mau kamu buka baju kamu trus masuk ke air lalu guling gulingan di pasir.”
Ujar Dita
“Wah
! Gila Lo DIt udah hampir malem gini tau !” Ujar Rizki
“Eh
lo juga ga boleh curang Ki. Ayo cepetan ihh !” Celoteh Nisa sambil menarik
Rizki untuk berdiri.
Akhirnya
Rizki pun membuka bajunya dan melakuakan apa yang diminta Dita. Dan Tia dan
Okta ikut tertawa melihat aksi Rizki yang guling-gulingan dipasir pantai dan
dengan sengaja Tia merekam AKsi sahabatnya itu melalui camera handphone. Rizki
yang mengetahui hal tersebut langsung protes tak suka kemudian kejar-kejaran
dengan Tia untuk merebut rekaman Video itu.
Tak terasa hari menjelang malam,
mereka pun pulang dengan menaiki angkutan umum dan kereta menuju Bogor kembali.
Sungguh pengalaman liburan yang menyenangkan bagi Enam sahabat ini.
Waktu sudah menunjukan pukul 22.00
ketika Dita sampai rumah. Setelah mandi Dita meliahat Handphone nya yang sedari
tadi sore mati. Ia ingin memastikan kelima temannya itu sampai rumah juga
dengan selamat. Dita mengirim pesan singkatnya satu per satu kepada Ridwan,
Rizki, Okta, Nisa dan Tia. Dan mereka menjawab pesan Dita dengan segera
mengabarkan bahwa mereka baik-baik saja. Dan paling terakhir membalas sms.nya
adalah Rizki yang kemudian mengeluhkan macet total menuju rumahnya. Dengan napas
lega Dita bersiap-siap untuk tidur karena esok hari harus sekolah seperti
biasanya. Namun tiba-tiba Handphone nya berbunyi kembali.
Sepertinya
pesan itu baru masuk di handphonenya. Ia menoleh kea rah jam dinding sudah
hampir jam 22.30. ia membalas pesan itu
“Iya..
maaf ini siapa ya? Tadi Hp saya mati dan baru nyala sekarang”
Dita
berpikir kalau orang itu tak akan membalas pesannya karena sudah malam. Namun
tiba-tiba..
“Ini
aku Banyu.. kamu belum tidur?”
Seketika
Dita bangun dari tidurnya dan terkejut senang. Namun ia berusaha menyembunyikan
bahagiannya itu ke Banyu.
“Oh
kamu Bay. Ia ini lagi mau tidur ada apa Bang?” Jawab Dita
“Eh
ko abang ? Emang gue tukang ojek apa?” Balas Banyu
“Ya
mirip – mirip dikitlah.. hha Btw mau naya dong Bang?” Tanya Dita
“Tanya
apa neng..?” Jawab Banyu
“Ongkos
dari rumah saya sampai sekolah berapa ya bang kira-kira? :p ” Ledek Dita
“Wah
itu sih murah lah… 10rb per meter. Hahahahaha” Jawab Banyu
“Lha?
Mahal banget itu mah Bang, hhe eh udah malem ni aku tidur dulu ya Bay” Balas
Dita
“Oke
sip.” Tutup Banyu
Dita mengharapkan ada ucapan selamat
malam untuknya namun ya apa boleh buat, Banyu emang Aneh. Walau begitu Dita
bisa tersenyum senang dalam tidurnya malam ini.
~To Be Continued~
By :Tiara Ekawati Po Wijaya
Follow @TiaraEpow